Mediarilisnusantara.com – Dalam beberapa tahun mendatang, transportasi perkotaan dapat mengalami perubahan besar berkat pengenalan pesawat Vertical Takeoff and Landing (VTOL) dengan desain sayap tetap yang mirip helikopter. Pesawat ini memungkinkan perjalanan yang lebih cepat bagi penumpang dan barang tanpa memerlukan landasan pacu.
Aurelia Aerospace, sebuah perusahaan berbasis di AS, telah berhasil menguji model VTOL bernama Aurelia Q1 yang mampu terbang selama 2,5 jam dengan jangkauan hingga 20 kilometer. Kelebihan dari pesawat VTOL “powered-lift” ini adalah dapat terbang lebih lama dan pada ketinggian lebih tinggi dibandingkan helikopter berbilah rotor.
Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (European Union Aviation Safety Agency / EASA) menyatakan bahwa VTOL yang digunakan untuk mengangkut barang kemungkinan besar akan dikendalikan dari jarak jauh. Namun, untuk VTOL yang mengangkut penumpang, awalnya akan ada pilot, tetapi EASA berpikir bahwa ini kemungkinan akan berubah seiring dengan perkembangan teknologi.
Boeing, produsen pesawat AS, merilis roadmap untuk visi transportasi udara kota masa depannya. Mereka percaya bahwa pengendalian VTOL dari jarak jauh dapat mengurangi beban pada pengendali lalu lintas udara dan pilot.
Diperlukan pusat transportasi khusus yang terhubung dengan bentuk perjalanan konvensional seperti kereta, bus, dan bandara yang sudah ada untuk mendukung VTOL generasi baru ini. Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat telah merilis pedoman baru tentang standar desain untuk vertiport ini, dan untuk integrasi pesawat mobilitas udara canggih (Advanced Air Mobility / AAM).
Di kota Coventry, Inggris, telah diadakan uji coba vertiport operasional pertama di dunia bernama Air-One, yang merupakan hasil dari kemitraan antara Dewan Kota Coventry dan start-up Inggris, Urban-Air Port. Kurangnya infrastruktur yang sesuai menjadi salah satu hambatan terbesar bagi pengembangan VTOL listrik, namun perusahaan seperti Urban-Air Port berencana untuk membuka lebih dari 200 vertiport di seluruh dunia, termasuk di lokasi-lokasi penting seperti London, Los Angeles, Australia, Korea Selatan, Prancis, Jerman, Skandinavia, dan Asia Tenggara.
Perusahaan infrastruktur transportasi Spanyol, Ferrovial, juga berencana membangun lebih dari 25 vertiport di Inggris dan lebih dari 10 vertiport di negara bagian Florida, AS.
Para peneliti memproyeksikan pasar mobilitas udara canggih dapat mencapai $7,6 miliar di seluruh dunia pada tahun 2027, dengan AS, Cina, Jepang, Kanada, dan Eropa menjadi pelopor. EASA meyakini bahwa sektor ini juga dapat membantu menciptakan 90.000 lapangan kerja baru di Uni Eropa.
(Redaksi)
Sumber : WORLD ECONOMIC FORUM