Jakarta, Mediarilisnusantara.Com – Dalam konferensi pers di Jakarta, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi demokrasi di Indonesia. “Demokrasi kita terancam mati kalau halalkan segala cara tetap terjadi,” tegas Megawati.
Menurutnya, praktik-praktik yang menghalalkan segala cara dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) dapat merusak sistem demokrasi. “Kita harus menjaga demokrasi ini dengan integritas dan moralitas tinggi,” imbuh Megawati.
Baca juga Ridwan Kamil Awali Hari Pencoblosan dengan Ziarah dan Salat Subuh
Megawati juga menyoroti pentingnya kejujuran dan transparansi dalam proses pilkada. “Jangan sampai rakyat kehilangan kepercayaan pada sistem pemilihan kita,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, politisi senior ini mengkritik adanya oknum yang menggunakan metode kotor untuk memenangkan pilkada. “Ini bukan hanya merugikan kandidat yang bertarung secara jujur, tapi juga merusak integritas bangsa,” kata Megawati.
Ia mengingatkan semua pihak, termasuk penyelenggara pemilu, untuk tetap netral dan independen. “KPK dan Bawaslu harus tegas dan tidak pandang bulu,” tegasnya.
Sumber media, seperti Kompas, menyebutkan bahwa pernyataan Megawati ini menjadi pembicaraan hangat di kalangan politisi dan masyarakat. Ribuan netizen juga ikut memberikan komentar di media sosial, menunjukkan perhatian besar terhadap isu demokrasi ini.
Baca juga Pramono Rayakan HUT Persija ke-96: Jakmania Bersatu!
Menurut analis politik, Prof. Dr. Andi Wijaya, pernyataan Megawati ini mencerminkan kegelisahan yang banyak dirasakan oleh masyarakat. “Pilkada harus menjadi ajang untuk mencari pemimpin terbaik, bukan arena untuk menunjukkan kekuasaan dan manipulasi,” ujar Prof. Andi.
Dalam konteks ini, Megawati menyeru semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga demokrasi. “Mari kita semua jaga demokrasi kita dari kemunduran,” pungkasnya.
Artikel ini diambil dari Kompas dan disusun ulang untuk keperluan berita ini.
(Ken)