Jakarta, mediarilisnusantara.com – Pagelaran Kethoprak Remo Kencana berawal dari gagasan Tai Rooedono selaku Ketua Umum Kebaya Foundation kepada Ayiawati Sarwono sebagai Ketua Laskar Indonesia Pusaka dan Jaya Suprana School of Performing Arts.
Kethoprak adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional yang kaya akan nilai budaya dan sejarah, yang akan terus melestarikan warisan nenek moyang bangsa Indonesia.
Pementasan ini berjalan melalui proses yang singkat namun matang. Retno Kencana adalah sebuah karya seni yang mengangkat kisah heroik dan kebijaksanaan seorang tokoh wanita yang tidak hanya dikenal karena kecantikannya, tetapi juga karena keteguhannya dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan.
Baca Juga: Heru Budi Hartono Ditunjuk Sebagai Komisaris Utama PT MRT Jakarta
Visi dan misi dalam pagelaran Retno Kencana adalah kegiatan amal untuk membantu Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala, yang mengasuh anak-anak disabilitas ganda yang ditelantarkan oleh keluarga. Ini adalah tujuan utama dari pementasan ini.
Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala adalah lembaga yang melayani kebutuhan pendidikan penyandang tunaganda netra, yaitu kondisi di mana penyandangnya memiliki dua atau lebih keterbatasan, terutama pada penglihatan.
Penyandang tunaganda netra sering kesulitan mendapatkan layanan pendidikan di Sekolah Luar Biasa. Rawinala, dalam bahasa Jawa kuno, berarti “cahaya hati,” mengisyaratkan bahwa mereka yang tidak dapat melihat masih dapat “melihat” melalui indera lainnya, serta hati dan jiwa mereka.
Melestarikan budaya, Kethoprak seringkali mengandung pesan moral, filosofi hidup, atau sejarah yang diangkat dari cerita masyarakat. Tujuan lain dari pagelaran ini adalah untuk menyampaikan nilai-nilai kearifan lokal serta melokalisasi budaya kepada penonton.
Dukungan kepada seniman juga menjadi bagian dari aksi kemanusiaan; pagelaran ini turut mendukung para seniman panggung dalam memberikan ruang berkarya untuk nafkah. Pementasan ini disutradarai oleh Teguh Kenthus Ampiranto, yang turut melibatkan Dewi Bambang Socsatyo sebagai tokoh utama yang memerankan Retno Kencana atau Ratu Kalinyamat, Laksamana TNI (Purn) Yudo Margono sebagai Penasihat Panglima Perang, Vero Yudo Margono sebagai Surtini, Emi Viranto sebagai Panglima Pasukan Jepara, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Saudagar Ngadimin, Syok Hartono sebagai Sulastri, Tuti Roosdiono sebagai Sundari, Aylawati Sarwono dan Inayah Wahid sebagai anak kembar Ngadimin bernama Ayu dan Wahyu, serta Fauzan Romdhon sebagai Juru Mertani.
Baca Juga: Pramono Anung: Dukung Karya Komunitas Disabilitas Melalui Pembelian Lukisan
Tidak hanya itu, perwakilan Yayasan Sekar Ayu Jiwanta dan pencinta budaya lainnya turut berpartisipasi dalam pagelaran Remo Kencana. Dalam pementasan ini, kami berharap dapat menyampaikan pesan-pesan moral yang terkandung dalam kisah Retno Kencana dan memberikan inspirasi bagi penonton untuk meneladani nilai-nilai kepemimpinan, keberanian, serta ketulusan yang ditampilkan oleh sang tokoh.
Semoga pementasan Remo Kencana dapat memperkaya wawasan, mempererat ikatan kebudayaan, dan menginspirasi generasi muda untuk terus mencintai serta melestarikan warisan budaya Indonesia.
Pementasan ini akan berlangsung di Teater Besar Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 4 Desember 2024. Pemesanan tiket ketoprak Remo Kencana dengan pilihan kategori tempat duduk dapat dipesan melalui Jaya Suprana School.
Penulis: Rudi
Editor: Bayu Reza Saputra