Jakarta, mediarilisnusantara.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan diluncurkan pada 2 Januari 2025, sebagai salah satu inisiatif pemerintahan Prabowo Subianto.
Program ini bertujuan untuk memberikan akses makanan bergizi kepada lebih dari 15 juta penerima, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak dari PAUD hingga SMA.
Baca Juga: Presiden Prabowo Tiba Di Akmil Magelang, Persiapkan Retreat Kabinet Merah Putih
Target Penerima
Penerima program mencakup anak sekolah, santri, dan balita di seluruh Indonesia. Data penerima diperoleh dari pemetaan langsung oleh Badan Gizi Nasional.
Anggaran dan Sumber Daya
Program ini didanai dari anggaran Badan Gizi Nasional sebesar Rp 71 triliun. Meskipun rincian anggaran per porsi belum diumumkan, pelaksanaan akan melibatkan TNI dan berbagai mitra lain untuk memastikan distribusi yang efektif.
Pentingnya Gizi Seimbang
Partai Perindo menekankan pentingnya pedoman gizi seimbang dalam program ini. Mereka berharap pemerintah dapat memastikan bahwa makanan yang disediakan memenuhi standar gizi yang diperlukan.
Kesiapan Pelaksanaan
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengonfirmasi bahwa semua persiapan, termasuk struktur organisasi dan anggaran, sedang diselesaikan untuk mendukung pelaksanaan program ini.
Komitmen Pemerintah
Baca Juga: Dialog Nasional: Memperkenalkan Visi Dan Misi Tiga Pasang Calon Gubernur DKI Jakarta 2024
Presiden Prabowo menegaskan bahwa program ini harus dilaksanakan dengan tepat sasaran dan tidak terpengaruh oleh skeptisisme. Dia meminta semua pihak terkait untuk mendukung kelancaran program ini.
Dampak Sosial
Program MBG diharapkan dapat meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya di kalangan kelompok rentan. Ini merupakan langkah strategis dalam upaya mengurangi angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak.
Baca Juga: DPR Mengalami Perubahan Struktural Dengan 13 Komisi Dan BAM: Tanpa Bangunan Baru
Dengan peluncuran program Makan Bergizi Gratis pada awal 2025, diharapkan akan tercipta perubahan signifikan dalam pola makan masyarakat Indonesia.
Komitmen pemerintah untuk menyediakan makanan bergizi menjadi kunci keberhasilan inisiatif ini.
(Tea)