Jakarta, mediarilisnusantara.com – Hubungan antara presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar kini seperti “mantan jadi teman”. Keduanya sempat menjajaki kemungkinan duet untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sebelum Koalisi Indonesia Maju (KIM) terbentuk. Di masa lalu, Gerindra dan PKB pernah bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terbentuk pada 18 Juni 2022. Namun, koalisi ini bubar setelah Golkar dan PAN bergabung, sementara PKB memutuskan bekerja sama dengan NasDem untuk mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin di Pilpres 2024.
Momen menarik terjadi saat pengambilan nomor urut peserta Pilpres 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 14 November 2024. Saat itu, Prabowo menyapa Muhaimin dengan pantun yang berisi pesan untuk tidak melupakan kawan lama. “Saya juga sependapat dengan paslon nomor 1, terutama yang disampaikan oleh Gus Muhaimin. Sahabat lama saya. Saya juga punya pantun, Gus Imin,” kata Prabowo di hadapan pendukung yang meriah. “Satu, satu, dua cempaka biru. Tiga empat dalam jabangan. Kalau mendapat kawan baru. Kawan lama dilupa jangan,” lanjutnya.
Setelah itu, suasana semakin hangat dengan riuh tepuk tangan dari para pendukung, dan Muhaimin langsung menyalami Prabowo setelah turun dari podium. Pada akhirnya, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berhasil memenangkan Pilpres 2024, mengalahkan pasangan Anies-Muhaimin serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Setelah sengketa pilpres selesai di Mahkamah Konstitusi dan KPU resmi menetapkan Prabowo dan Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo segera berkunjung ke Kantor DPP PKB di kawasan Senen, Jakarta, pada 24 April 2024.
Baca Juga: Federasi Sepakbola Bahrain Ajukan Permintaan Laga Indonesia vs Bahrain di Tempat Netral kepada FIFA dan AFC
Kedatangan Prabowo disambut hangat dengan karpet merah, dan Muhaimin pun menyambutnya dengan tangan terbuka. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mengungkapkan bahwa PKB siap bekerja sama dengan pemerintahan yang akan datang. Sementara itu, Muhaimin menitipkan beberapa agenda perubahan yang menjadi fokus kampanyenya di Pilpres 2024 kepada Prabowo. “Kami berharap kerja sama PKB dengan pemerintahan ke depan bisa berlanjut, untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur,” ujar Muhaimin.
PKB secara resmi bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus pada 19 Agustus 2024, ketika Sekjen PKB, Hasanuddin Wahid, hadir dalam deklarasi Ridwan Kamil dan Suswono sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di Hotel Sultan, Jakarta.
Tanda-tanda masuknya PKB ke dalam kabinet pemerintahan Prabowo semakin kuat setelah Muhaimin dan Ketua Umum PKB Faisol Riza terlihat mengunjungi kediaman Prabowo di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Senin (14/10/2024) dan Selasa (15/10/2024). Muhaimin menyatakan bahwa PKB siap mengirim kader-kader terbaiknya untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. “Intinya kami siap, kader-kader PKB siap di mana pun diperintah untuk menyukseskan pemerintahan,” kata Muhaimin.
Baca Juga: Hizbullah Murka Atas Pembunuhan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh Israel
Dalam pernyataan tertulis, Ketua Harian PKB Ais Syafiyah Ashfar juga menjelaskan alasan Muhaimin tertarik bergabung dengan kabinet. Menurut Ais, Muhaimin ingin membantu menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi dan sosial yang dihadapi masyarakat, seperti turunnya kelas menengah menjadi kelas bawah serta maraknya kasus perundungan dan kekerasan seksual. “Gus Muhaimin dan PKB ingin berperan aktif dalam menyelesaikan persoalan ekonomi dan penyakit sosial yang mengganggu masyarakat kita sehari-hari,” jelas Ais dalam keterangannya, Rabu (16/10/2024).
Terakhir, Muhaimin terlihat mengikuti pembekalan calon menteri di Hambalang, Bogor, bersama para calon menteri lainnya. Dalam foto yang beredar, Muhaimin terlihat tersenyum lebar, menunjukkan kesiapan PKB untuk berkontribusi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan datang.
Sumber: Kompas.com
(Efrain)