Philip Mark Mehrtens Pilot Susi Air Dibebaskan Setelah 18 Bulan Ditahan Sayap Militer Opm, Dirinya Mengaku Sehat dan Aman

Papua, Media Rilis Nusantara – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM membebaskan Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera sekitar 18, bulan lamanya di tanah Papua.

Dikutip dari BBC news Pilot Phillip Mark Mehrterns mengucapkan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantunya bisa pulang ke rumah setelah disandera oleh kelompok militer OPM selama 18 bulan.

“Saya senang sekali sudah bisa sehat pulang. Sekali lagi, terima kasih semua orang yang bantu dengan bantuan,” kata Mehrtens saat konferensi pers bersama aparat gabungan TNI-Polri, Sabtu (21/09).

Ia juga menyatakan dirinya dalam “kondisi aman dan sehat”. Kuasa Hukum Susi Air, Donal Fariz menyatakan. “Istrinya dalam perjalanan ke Jakarta dari Bali,” kata Fariz kepada SINDOnews melalui pesan tertulis, Sabtu (21/9/2024).

Fariz menyebutkan, saat ini keluarga pilot asal Selandia Baru itu menetap di Bali. Menurutnya, bukan hanya istri yang akan menyambut kedatangan Philip di Jakarta.

“Istri, anak, dan kakaknya Phill,” ujarnya.

Donal Fariz melanjutkan, diperkirakan keluarga Philip akan mendarat di Jakarta pada pukul 20.00 WIB. Namun, ia tidak menjelaskan lebih detail di bandara mana mereka akan mendarat. Untuk diketahui, pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens akhirnya berhasil dibebaskan setelah disandera.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya di wilayah Nduga, Papua Pegunungan dalam kurun waktu 1,5 tahun. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Republik Indonesia untuk membebaskan Pilot Philip.

Sebagaimana telah dijelaskan oleh Kaops Damai Cartenz 2024 Brigjen Faizal Ramadhani bahwa Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 selama ini mengedepankan upaya soft approach dari pada hard approach.

“Ya benar, kami mengedepankan pendekatan melalui tokoh agama, tokoh gereja, tokoh adat dan keluarga dekat dari Egianus Kogoya.

Pendekatan ini penting dilakukan untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa baik dari aparat, masyarakat sipil dan sekaligus menjaga keselamatan dari pilot itu sendiri” kata Faizal.

(Ken)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *