Jakarta,MRN – Anak muda Indonesia berhasil merubah sampah plastik ini jadi paving block Ovy Sabrina dan Tan Novita berhasil membuat paving block dari sampah plastik tertolak seperti kemasan, saset, kantong plastik, bubble wrap, dan lain sebagainya.
Kenapa disebut sampah plastik? Tertolak karena sampah sampah ini biasanya ditolak oleh bank sampah karena tidak punya nilai jual, bahkan biasanya dibiarkan saja oleh pemulung karena sampah plastik yang biasa diterima bank sampah untuk didaur ulang adalah seperti botol minuman, tutup botol, gelas plastik dan lain lain. Paving block buatan Ovy Sabrina dan Tan Novita.
Mengandung 20 sampai 22% plastik sampah. Tertolak jadi enggak mencemari lingkungan deh peving blok produksi mereka sudah melalui uji coba di badan, bahan dan barang teknik Kementerian Perindustrian di Bandung. Hasilnya, produk ini termasuk kategori SNI kelas b dengan kekuatan tekan hingga 250kg per centimeter, jadi cocok untuk membangun lapangan parkir dan trotoar.

Baca juga Dempak Pembuangan Limbah Nuklir Jepang Ke Indonesia
Novita Tan (37) dan Ovy Sabrina (37) berhasil mengubah sampah plastik menjadi bahan bangunan yang bermanfaat melalui Rebricks.
Rebricks merupakan perusahaan yang berfokus untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi bahan bangunan, seperti paving block, hollow block, sampai roser.
Rebricks hanya menggunakan sampah-sampah bertolak seperti soft plastic packaging, kemasan saset multilayer, kantong kresek, label minuman, serta bubble wrap.
“Kami menggunakan metode yang meminimalkan adanya polusi baru, kami menyebut metode tersebut adalah metode hijau yang mana dalam setiap prosesnya tidak ada proses pembakaran,” ujar Novita, dikutip Selasa (6/6).
Rebricks juga berhasil meningkatkan penggunaan sampah plastik sebanyak 5x lipat dari sekurang-kurangnya 1.000 kg di tahun 2020, menjadi sekitar 5.000 kg tahun 2021, dan jumlah diprediksi akan terus meningkat selama beberapa tahun ke depan.
Meskipun menggunakan bahan utama dari limbah plastik, tetapi Ovy mengaku jika produk yang dijual Rebricks punya harga yang kompetitif dari produk konvensional yang ada di pasaran.
“Contohnya, produk paving block kami jual di kisaran harga Rp110.000 per m²,” lanjut Ovy.
Ke depannya, kata Ovy, Rebricks ingin menjadi perusahaan yang fokus memberikan dampak kepada lingkungan dan sosial.
Dengan demikian, Rebricks ingin terus mendaur ulang dan memberikan solusi sampai plastik yang tertolak ini bisa didaur ulang secara maksimal, serta bisa menjadi bagian dari pembangunan Indonesia dengan produk-produk yang lebih ramah lingkungan.
(Kenz)