Literasi Taman Bacaan Masyarakat

Jakarta,MRN – Minggu, 12 November 2023 – Ditemui awak media, Beliau mengatakan,”Pertama kami bisa memahami kalau Jakarta sendiri sudah berliterasi seperti Smesco itu bisa Benchmark lalu kriteria-kriteria apa untuk bisa menjadi sebuah kota Literasi, kira-kira Gapnya apa untuk bisa sampai kesana dan juga kita juga perlu memikirkan keunggulan – keunggulan kompetitif apa yang bisa kita kembangkan kesana dan yang penting point point ini kita anggap sebagai pintu gerbang untuk sampai kesana (baca : untuk menjadikan kota literasi),” katanya.



Ada banyak hal,” lanjutnya,” dari sekian banyak ini mungkin ini menjadikan keputusannya, contoh fasilitas, infrastruktur literasinya, bagaimana sistem pemasarannya, harus ada software dan jaringan seperti ini, jadi kalau perpustakaan ya di Jakarta kan ada, tetapi kita punya perpustakaan sendiri di Salatiga termasuk perpustakaan type A yang tingkat kunjungannya cukup tinggi bahkan hampir sama dengan tingkat kunjungan perpustakaan nasional dengan kunjungan sekitar 600 orang perhari dan taman bacaan – bacaan kita yang ada di masyarakat cukup banyak,” sambungnya.

Lebih lanjut Beliau menjelaskan,”Jadi kalau hari sabtu, minggu kita buka khusus untuk anak-anak panti asuhan, sudah lama kita buka dan cukup baik,” jelasnya.

Terkait Literasi digital, Beliau mengatakan,”Untuk literasi digital dan manual kita tetap ada karena itu di TBM TBM (Taman Bacaan Taman Bacaan Masyarakat) ini kita buka pojok – pojok digital dimana Perpustakaan pusatnya hanya satu tetapi yang sudah terkoneksi dengan sekolahan – sekolahan kan ada banyak yang sudah terkoneksi ini semua, disanakan ada Universitas dan di Salatiga walaupun cuma 200 ribu penduduknya itu 20 persennya Mahasiswa karena kan ada KSB, ada YAIN yang besar-besar itu, jadi cukup terdidiklah masyarakatnya karena itu kami adakan giat ini karena itu kita juga melihat karena ini inklusif ya, kita harus bisa mulai mengembangkan literasi kepada masyarakat-masyarakat kecil, kampung-kampung kumuh kita mulai masukkan TBM – TBM jadi kita buat Taman Bacaan – Taman Bacaan, Perpustakaan – perpustakaan dimasyarakat, jadi bukunya kita rolling antara 1 TBM dengan TBM (Taman Bacaan Masyarakat) lainnya,” tambahnya.

Baca juga Sandiaga Uno Hadir Pada Konser Yang Digagas Yayasan Wage Rudolf Soepratman

Ia juga menuturkan,”Ada suatu mobil perpustakaan, pusling itu, jadi disini misalnya 1 perpustakaan itu kita kasih koleksinya 500 koleksi nanti kita take lagi yang dibutuhkan masyarakat disini itu tentang apa? Nanti kalau sudah disini pindah lagi kesana, yang disana pindah lagi kesitu (buku bacaannya) dirolling,” tegasnya.



Ia juga mengungkapkan bahwa ada anggaran,”Ya kita ada anggarannya, banyak, kita saja sekarang lagi bangun MiniSu yang dipakai untuk tempat mereka baca, ada yang anggarannya sekitar 4,5 M dikawasan perpustakaan itu sendiri dibelakangnya di perpustakaan Salatiga nah selain itu kita juga ada tempat baca namanya Baselo Baselo Baca itu nah kalau masyarakat mau pakai itu sekitar 1 minggu antriannya baru bisa dapat padahal kita sudah buka dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore dan sekarang kita tingkatkan menjadi hingga jam 7 malam karena minat baca yang manual cukup banyak tetapi yang online juga ada e-book tetapi e-book org keberatan karena menuhi hp Kalau yang pdf, Lalu mereka mencari melalui googling saja, Kalau saya mendukung dua-duanya baik yg online maupun manual,” pungkasnya.

(Redaksi).

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *