Jakarta, MRN – Sebanyak 80 perguruan tinggi, lembaga pelatihan, digital training, kursus, dan lembaga pendidikan tinggi manca negara hadir dalam pameran pendidikan bertajuk Indonesia International Education Training Expo & Conference (IIETE) yang berlangsung selama 4 hari (16-19 Februari) di hall B, Jakarta Convention Centre.
Mengusung tema “Never Stop Learning”, pameran pendidikan terlama di Indonesia yang tahun ini ke-31 kalinya digelar oleh Wahyu Promo Citra dan didukung penuh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi ini menjadi flagship sejumlah kampus kenamaan dan favorit.
Sebut saja diantaranya, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Surabaya, Institut Pertanian Bogor, Universitas Bina Nusantara, Universitas Kristen Krida Wacana, Universitas Terbuka, dan banyak lagi.
Baca Juga: Rantangan Pramuka SDN 1 Grogol Di Sambut Antusias Oleh Siswa dan Siswi
Sedangkan untuk kampus luar negeri, ada Malaysia (Kuala Lumpur International Education Consortium (KLIEC), Austria (University of Applied Sciences Upper Austria), Australia (Alliance College, Milcom Institute, Crown Institute of Higher Education/ Crown Institute of Business & Technology), Rusia (Kazan Federal University), dan Turki (Studyfans Turkey)
“Pameran IIETE yang kami selenggarakan rutin setiap tahun ini menjadi agenda penting dan sangat ditunggu-tunggu kalangan peserta didik dari mulai kelas XI, XII atau di bawahnya untuk memperoleh informasi mengenai produk-produk pendidikan tinggi.
Diantaranya program pendidikan berjenjang Diploma, S1, S2, S3, profesi, kelas pararel, kelas internasional, program pelatihan, program kedinasan baik dari dalam negeri maupun mancanegara,” papar Presiden Direktur Wahyu Promo Citra (WPC), Sukur Saka pada pembukaan IIETE hari ini di JCC.
IIETE 2023 yang menempati area seluas 4000 m2 ini dibuka secara resmi oleh Yayat Hendrayana, Kordinator umum, kerja sama, dan humas Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, (Kemendikbudristek). Dalam sambutannya, ia memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi perguruan tinggi di masa depan.
Terlebih pasca pandemi Covid-19, berbagai sektor di Indonesia mengalami pemulihan dan semakin dinamis. Perubahan tak dapat dihindari, ditambah lagi, Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2045, permasalahan pun akan semakin kompleks.
Yayat Hendrayana mengakui, salah satu masalah mendasar yang dihadapi perguruan tinggi saat ini adalah belum mampu melahirkan entrepreneur dengan orientasi job creating dan kemandirian. Berdasarkan data yang dirilis Kemendikbudristek, di Indonesia
Saat ini terdapat kurang lebih 4.670 perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa mencapai lebih dari 8 juta. Meskipun begitu, pada Februari 2022 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa angka pengangguran dari jenjang sarjana masih menyentuh hampir 900 ribu orang.
Ada beberapa penyebab angka pengangguran sarjana masih tinggi. Pertama, adalah vertical miss match, yaitu kondisi di mana tingkat pendidikan tidak sesuai dengan tingkat pekerjaan. Kedua adalah horizontal miss match, yaitu latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan fungsi pekerjaan.
Baca Juga: Wisuda ISTA Al-Kamal, Rektor: Selamat, Kalian adalah Harapan Bangsa
Untuk itu, Yayat Hendrayana menegaskan, diperlukan link and match untuk mensinergikan peran perguruan tinggi dengan industri sebagai penyedia pekerjaan melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Diinisiasikan pada awal 2020 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, MBKM ini memiliki sasaran utama meningkatkan kompetensi dan kualitas mahasiswa serta meningkatkan relevansi lulusan sarjana agar dapat menjadi tenaga kerja andal dan memiliki kemampuan dalam pemecahan masalah.
Melalui ajang IIETE, Yayat Hendrayana menghimbau kepada seluruh siswa siswi yang bersiap melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi agar bisa memanfaatkan pameran ini semaksimal mungkin untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kampus dan berkonsultasi terkait program studi (prodi), struktur kurikulum, sistem belajar, prospek alumi ataupun kampus atau lembaga pendidikan yang akan dipilihnya. Bahkan kesempatan beasiswa bagi yang tertarik kuliah di luar negeri.
Baca Juga: Prajurit Kostrad Siapkan Calon-Calon Pemimpin Masa Depan Dari Papua
Menurut Presiden Direktur Wahyu Promo Citra Sukur Sakka, selama pameran IIETE berlangsung, setiap kampus menampilkan program unggulannya masing-masing yang selaras dengan program Kampus Merdeka, seperti magang dan studi independen, kampus mengajar, pertukaran mahasiswa merdeka, wirausaha merdeka dan Indonesian International Student Mobility Awards.
Setiap harinya, diadakan beragam acara, diantaranya Talkshow tentang “Kegiatan di Luar Kampus bersama Kampus Merdeka” dan “Eksplorasi Karir Gemilang Bersama Kampus Merdeka” yang akan disampaikan narasumber dari Ditjen DIKTI.
“Dengan adanya kolaborasi antara IIETE bersama Kampus Merdeka diharapkan bisa memberikan pandangan baru bagi para calon mahasiswa yang ingin mendaftar di PTN maupun PTS. Mereka dapat mengetahui out put dari program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka sebagai bekal setelah lulus kuliah,” ujar Sukur Saka.
Terkait implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Ketua Kantor Komunikasi Publik, Universitas Padjajaran Dandi Supriadi, mengatakan mahasiswa merespon positif dan antusias mengikuti pembelajaran. “Mereka jadi bersemangat mempelajari hal-hal baru di luar prodi dan semakin kreatif.
Kami terus memberikan sosialisasi kepada mahasiswa agar bisa memanfaatkan optimal progam tersebut dengan salah satunya meningkatkan kualitas kurikulum dan membangun sinergi dengan pihak terkait,” kata Dandi Supriadi.
Hal senada juga diungkap oleh Rizki Briandana, Vice Rector Non Academic Universitas Mercubuana. “Ribuan mahasiswa yang berminat mendaftar program MBKM, sekitar 200 mahasiswa yang lolos seleksi. Sebagian dari mereka dari jurusan sosial. Namun untuk mengatasi keterbatasan kuota, kampus juga menyelenggarakan program Merdeka Belajar Mandiri yang disubsidi dari kampus,”
Dalam kesempatan IIETE, pengunjung bisa mengikuti sharing session, workshop, kompetisi bahasa (Inggris, Mandarin) dan kompetisi Tari Saman. Tak kalah menarik, calon mahasiswa bisa mendapatkan formulir gratis dan diskon masuk universitas, tempat kursus bahasa asing dan lembaga pelatihan yang diminati.
Bahkan mencoba try out SNBT yang digelar Nurul Fikri setiap harinya selama pameran berlangsung. Yang menariknya lagi, score Try Out bisa ketahui langsung hari itu juga, sehingga dapat menjadi panduan siswa dalam memilih PTN sesuai dengan kemampuan diri
Selain itu untuk menyemarakkan pameran, digelar serangkaian talkshow dari pakar pendidikan, sebut saja diantaranya talkshow “Serba-serbi Kuliah di Turki” bersama Biru Marmara, kegiatan Fun Kuis yang diadakan oleh RCTI+.
Besarnya komitmen terhadap dunia pendidikan membuat sejumlah influencer anak muda berprestasi seperti health influencer Ayman Alatas serta peraih 100 lebih medali olimpiade tingkat internasional yakni Devon dan Mischka turut dihadirkan dalam pameran ini. Tips Jitu Masuk Sekolah Favorit Hollywood & Persiapan Daftar Masuk Kampus Ivy League akan dikupas tuntas oleh Devon Kei Enzo dan Mischka Aoki.
Selain itu, bagi pelajar yang ingin mengasah potensinya, dapat mengikuti kompetisi antarsiswa SMA yang dipertandingkan selama pameran, antara lain kompetisi pidato bahasa Inggris, kompetisi story telling bahasa Mandarin. Sementara bagi guru dan kepala sekolah yang ingin meningkatkan kapasitasnya sebagai pelaku di dunia pendidikan, dapat mengikuti talkshow “Digitalisasi Sekolah Bersama Komunitas Guru TIK” yang diikuti oleh Guru-guru TIK SMA dan SMK di Jakarta.
Tak kalah menarik, dalam event ini tawaran beasiswa ke luar negeri untuk program S1,S2 bahkan hingga S3, salah satunya dari Kazan Federal University, Rusia. Seperti diketahui, setiap tahunnya pemerintah Rusia mengalokasikan 18.000 beasiswa untuk warga negara asing.
Dengan beragam program inovatif dan solutif yang ditawarkan exhibitor, serta taburan hadiah dan games seru, Sukur Sakka optimis, IIETE 2023 dapat menarik perhatian sebanyak 30 ribu pengunjung seperti yang ditargetkan.
(YN)