Teheran, mediarilisnusantara.com – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meluncurkan serangan udara yang menargetkan pabrik rudal dan sejumlah lokasi lainnya di sekitar Teheran dan Iran bagian barat pada Sabtu (26/10) dini hari. Serangan tersebut merupakan balasan atas rentetan serangan rudal balistik yang diluncurkan Iran ke Israel pada awal bulan ini, menyusul tewasnya pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Iran pada Juli lalu. Akibat serangan ini, dilaporkan empat tentara Iran tewas.
Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa Iran memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan diri, namun menekankan komitmennya terhadap perdamaian dan keamanan regional. Pernyataan ini dinilai sebagai upaya mendamaikan di tengah ketegangan yang semakin meningkat.
Kerusakan ynag terjadi di Iran akibat serangan balasan Zionis Israel
Sumber: BBCNews Indonesia
Baca Juga: Setelah 5 Tahun Buron, Al Naura Kharisma Akhirnya Ditangkap Interpol di Tokyo
Menurut laporan BBC, lebih dari 200 rudal balistik Iran ditembakkan pada 1 Oktober, banyak di antaranya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel dan sekutunya. Meski demikian, beberapa rudal berhasil mencapai wilayah Israel tengah dan selatan, menyebabkan kerusakan dan kekhawatiran publik.
Otoritas Iran melaporkan bahwa serangan Israel menghantam beberapa lokasi di Provinsi Teheran, Khuzestan, dan Ilam. Militer Iran mengklaim telah berhasil menanggulangi serangan tersebut, meskipun ada beberapa kerusakan terbatas. Setelah serangan, televisi pemerintah Iran menayangkan situasi jalanan yang menunjukkan aktivitas normal, dengan kegiatan sekolah dan olahraga berjalan seperti biasa.
Dalam pernyataannya, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari menyatakan bahwa militer Israel siap mempertahankan negara mereka. Ia juga memperingatkan bahwa jika Iran melanjutkan eskalasi, Israel akan merespons dengan tindakan lebih lanjut. Menurut sumber pemerintah AS, Washington telah diberitahu sebelumnya terkait serangan ini dan tidak terlibat langsung dalam pelaksanaannya. Pejabat AS juga mendorong Israel untuk melakukan serangan yang “terarah dan proporsional dengan risiko rendah terhadap warga sipil,” seperti yang terlihat dalam operasi hari Sabtu.
Baca Juga: Prajurit Cadangan Israel Menolak Bertugas, Ajukan Tuntutan Perdamaian
Di tengah serangan tersebut, Iran sempat menunda penerbangan domestik namun mengumumkan bahwa penerbangan telah dilanjutkan pada Sabtu pagi pukul 09.00 waktu setempat.
Serangan udara Israel juga menyasar sejumlah lokasi di Suriah tengah dan selatan, sementara kelompok Hizbullah meluncurkan 80 proyektil melintasi perbatasan ke Israel pada Sabtu sore sebagai respons terhadap serangan tersebut. Kantor berita AFP melaporkan bahwa kelompok yang didukung Iran itu menembakkan roket ke lima area permukiman di Israel utara, termasuk pinggiran Krayot di dekat Haifa.
Negara-negara lain di kawasan, seperti Qatar dan Yordania, menyatakan kekhawatiran mendalam akan risiko eskalasi. Sementara itu, Rusia melalui juru bicara kementerian luar negeri Maria Zakharova, mendesak agar pihak-pihak terkait menghentikan provokasi yang dapat menyebabkan konflik yang tak terkendali.
Sumber: Liputan6.com
(Efrain)