Jakarta, mediarilisnusantara.com – Israel melancarkan serangan udara terhadap target militer di Iran pada Sabtu (26/10/2024) yang disebut sebagai latihan pertahanan diri oleh Amerika Serikat (AS). Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Sean Savett, mengonfirmasi bahwa pihaknya memahami Israel melancarkan serangan tersebut sebagai tanggapan atas serangan rudal balistik yang dilakukan Iran pada 1 Oktober lalu.
Militer Israel sebelumnya telah mengonfirmasi serangan tersebut, menyebutnya sebagai “serangan tepat” terhadap sasaran militer di Iran. Juru Bicara Militer Israel untuk Wilayah Arab, Avichay Adraee, menyatakan bahwa operasi ini dilancarkan sebagai bentuk respons atas serangan berulang yang dilancarkan Iran terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Serangan Israel ke Iran
Sumber: Pos-Kupang
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis 2025: Memastikan Akses Nutrisi bagi Kelompok Rentan
“Militer Israel saat ini sedang melakukan serangan presisi terhadap target-target militer di Iran sebagai respons atas serangan dari rezim Iran yang terus berlanjut terhadap Negara Israel,” jelas Adraee, dikutip dari Al Jazeera. Menurutnya, Militer Israel juga meningkatkan status siaga untuk tindakan ofensif dan defensif, serta terus melakukan penilaian situasi terkini di wilayah tersebut.
Adraee menambahkan bahwa Komando Front Depan Israel belum mengeluarkan perubahan instruksi bagi publik, namun masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi yang diberikan jika ada perkembangan situasi baru.
Serangan Israel ini meningkatkan kekhawatiran atas potensi eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan antara Israel dan Iran meningkat sejak 1 Oktober, ketika Iran meluncurkan ratusan rudal balistik ke arah Israel. Israel sebelumnya telah memperingatkan akan mengambil tindakan balasan jika serangan rudal tersebut terus berlanjut.
Baca Juga: Tren Harga Emas di Indonesia: Apa yang Perlu Diketahui Investor?
Di pihak Iran, pemerintahnya telah beberapa kali memperingatkan akan merespons dengan keras jika Israel melancarkan serangan ke wilayah mereka. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa serangan terhadap infrastruktur Iran akan dibalas dengan respons yang lebih kuat.
Dengan semakin memanasnya ketegangan ini, banyak pihak khawatir konflik antara Israel dan Iran dapat meluas dan berdampak terhadap stabilitas kawasan Timur Tengah secara keseluruhan.
Sumber: Kompas.com
(Efrain)