Hizbullah Murka Atas Pembunuhan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh Israel

Beirut, mediarilisnusantara.com – Ketegangan di Timur Tengah semakin memanas setelah laporan terbaru menyebutkan bahwa Yahya Sinwar, pemimpin senior Hamas di Gaza, telah dibunuh oleh tentara Israel dalam sebuah serangan militer. Pembunuhan ini memicu reaksi keras dari Hizbullah, kelompok militan yang berbasis di Lebanon dan dikenal sebagai sekutu dekat Hamas. Hizbullah secara terbuka mengecam tindakan Israel dan menjanjikan fase baru dalam perang melawan Israel sebagai respons atas insiden tersebut.

Dalam pernyataan yang disampaikan melalui saluran media resmi mereka, pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyebut pembunuhan Yahya Sinwar sebagai “aksi brutal” yang tidak akan dibiarkan tanpa balasan. “Kematian Yahya Sinwar adalah kehilangan besar, tetapi kami akan melanjutkan perjuangan ini. Pembunuhan ini akan membuka fase baru dalam perlawanan kami terhadap rezim Zionis,” tegas Nasrallah.

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2024/08/07/yahya-sinwar_43.jpeg?w=650

 

Baca Juga: Game STALKER 2: Heart of Chernobyl Akan Segera Rilis 20 November di Steam, Hadirkan Dunia Pasca-Apokaliptik yang Memukau



 

Yahya Sinwar dikenal sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh di Hamas, dengan peran strategisnya dalam mengarahkan perlawanan kelompok tersebut terhadap Israel. Keberhasilan Israel menargetkan Sinwar dipandang sebagai pukulan besar bagi Hamas, tetapi juga sebagai eskalasi serius dalam konflik Israel-Palestina yang sudah tegang sejak berbulan-bulan terakhir.

Hizbullah, yang selama bertahun-tahun berperan sebagai pendukung utama Hamas di kawasan, menegaskan bahwa serangan balasan tidak dapat dihindari. Mereka memperingatkan Israel bahwa konsekuensi dari pembunuhan ini akan sangat serius, dengan janji bahwa pertempuran berikutnya akan menjadi “fase perang yang baru” di mana perlawanan terhadap Israel akan semakin diperhebat.

Dalam beberapa minggu terakhir, hubungan antara Hizbullah dan Israel telah semakin tegang, dengan serangan udara dan bentrokan kecil terjadi di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel. Pembunuhan Yahya Sinwar hanya memperburuk situasi ini, dan berbagai pihak internasional telah menyuarakan kekhawatiran bahwa eskalasi lebih lanjut bisa memicu konflik berskala besar di kawasan tersebut.

 

Baca Juga: Liam Payne Meninggal Dunia Setelah Terjatuh dari Balkon Hotel di Argentina



 



 

Sementara itu, Israel membela tindakan mereka sebagai bagian dari operasi militer yang lebih luas untuk menargetkan para pemimpin militan Hamas, yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional Israel. Pemerintah Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait pembunuhan Sinwar, tetapi sumber militer mengonfirmasi bahwa operasi tersebut berhasil menargetkan beberapa pemimpin kunci Hamas.

Dengan Hizbullah yang berjanji akan membalas, situasi di Timur Tengah tampaknya akan terus memburuk, memicu ketidakstabilan lebih lanjut di wilayah yang sudah dipenuhi dengan ketegangan geopolitik dan kekerasan.

 

(Efrain)

Mungkin Anda Menyukai