Camat Kebon Jeruk: Festival Bandeng Rawa Belong Baru Pertama Kali Diadakan untuk Mengenalkan Budaya Betawi

Jakarta, mediarilisnusantara.com – Festival Bandeng Rawa Belong digelar di Jalan Sulaiman, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (28/1/2025). Beragam ukuran ikan bandeng dipasarkan, mulai dari yang berukuran 1 kilogram, hingga yang terbesar 13 kilogram.

Acara itu dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Pramono Angung-Rano Karno atau Bang Doel. Lalu, mantan Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2002 Sutiyoso dan Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Fauzi Bowo.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi di awal Tahun 2025, Penutupan Jalur Pendidikan di Perpanjang



Menurut H. Naman Setiawan, Msi, Camat Kebon Jeruk, festival Bandeng Rawa Belong ini baru pertama kali diadakan. “Festival ini dalam rangkaian menyambut 5 abad kota Jakarta. Tema festival Bandeng tahun 2025 ini adalah “merajut kebersamaan”” kata Naman saat ditemui dilokasi acara festival Bandeng, pada Selasa (28/1/25).

Camat Kebon Jeruk, yang juga ketua panitia festival Bandeng ini menyatakan, ada sekitar 30 an pedagang bandeng yang terlibat dalam festival ini. “Sebetulnya perdagangan bandeng ini sudah berjalan puluhan tahun. Para pedagang adalah warga sekitar Rawa Belong. Untuk konsumennya masyarakat sekitar Jakarta. Bandeng Rawa Belong ini sudah terkenal disekitar Jakarta,” ujar Naman.

Baca Juga: Panggung Malam Tahun Baru Mulai Dibangun di Bundaran HI, akan jadi Seseru apa?



“Dengan festival ini, pemerintah (Pemda DKI, red) ini ingin agar Bandeng Rawa Belong lebih dikenal orang. Bukan hanya Bandengnya, justru obyek wisata yang ada di Rawa Belong biar lebih dikenal, misalkan pedagang pasar bunga,, ada budayanya yaitu silat khas Betawi Cingkriknya,” kata Naman.

Dengan festival Bandeng ini, kata Naman, bertujuan juga untuk mengenalkan kembali budaya Betawi yaitu tradisi mengantar Bandeng. Dimana dalam menyambut tahun baru Imlek, masyarakat Betawi biasanya mengantar Bandeng kerumah orang tua, famili atau saudara.

Baca Juga: Gunung Ibu Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Ribuan Meter



“Ini salahsatu budaya masyarakat Betawi yang harus dikenalkan kembali, dimana saat ini kebiasaan itu sudah mulai berkurang. Festival ini akan terus diadakan setiap tahunnya,” papar Camat Kebon Jeruk ini yang juga putra asli Betawi.

 

Penulis: Dedy

Editor: Bayu Reza

Mungkin Anda Menyukai